Rabu, 14 September 2011

Untitled


Setelah jemari kecil bercerita, ingin rasanya kacamata ini mengutarakan hal yang sama...


Teruntuk pesawat...
a teh terimakasih telah mengenalkan rumah itu kepada kami, membuat kami nyaman berada di sana,
a teh terimakasih telah mengajarkan arti kehidupan di rumah itu,
a teh terimakasih atas penerbangannya di dala siklus itu, penerbangan yang membuat kami siap berada di dalam siklus selanjutnya, tentang menjaga rumah itu, rumah kesayangan kami :)
Sungguh pesawat kertas itu tak akan sanggup terbang mengangkasa tanpa kalian :)
"Cie yang udah jadi BPPKO" sms dari nyokap sekbid gua, teh Ndin.
Kini mungkin kami akan mulai merasakan bagaimana menjadi mereka, ketika membimbing dengan hati dan bukan hanya emosi belaka, mengenalkan rumah ini hingga pada saatnya nanti mereka pun akan siap menjaga rumah ini, seperti apa yang telah coba kami lakukan


Teruntuk ksatria...
Langkah awal kita memang sangatlah amat berat kawan, tentang pembuktian itu, tentang kesiapan kami melanjutkan siklus ini
Namun perjalanan itu pun kini tak terasa sudah hampir di penghujung jalan, tak ingin rasanya meninggalkan rumah itu, tak ingin rasanya walaupun hanya berpijak satu langkah dari rumah itu, gua terlalu sayang, tak ingin lepas, tak ingin pergi



walaupun kami akan sudah tidak berada di dalam lingkaran itu, tapi bekal pelajaran akan makna kehidupan itu akan kami bawa dimana pun kami berpijak nanti..

dan walaupun kami nanti berada di orbit yang berbeda namun kami akan terus berevolusi bersama kalian, menjaga rumah itu dengan cara yang berbeda dan pada lingkaran yang berbeda...


Teruntuk ksatria kecil...
ketika saatnya tiba, tetap ikhlas ya dik, seberat apapun prosesnya, sungguh masa-masa itu akan selalu kalian rindukan, jadikanlah masa itu sebagai masa yang indah sehingga kalian akan menjadikannya sebagai kenangan terindah yang pernah kalian miliki
untuk ksatria kecil numero uno, sungguh senang melihat perkembangan dan kemajuan lu, sungguh senang menjadi pendengar keluh kesah lu, tunjukkanlah semangat dan diri lu yang lebih di proses itu ya..
terimakasih untuk semuanya, satu tahun berharga berjuang dan menjaga amanah besar itu.
maaf, mungkin gua bukanlah pendengar seperti yang lu harapkan
maaf, mungkin gua bukan seorang ayah seperti yang lu harapkan
maaf, tapi mungkin hanya ini yang bisa gua berikan buat lu 
tapi gua bangga telah menjalani siklus itu bersama lu..

kami percaya pada saatnya nanti kalian akan siap untuk menjaga rumah itu..

tertanda, 
yang sedang mengingkari kenyataan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar